oleh

AS Jatuhkan Sanksi ke Kuba Karena Dianggap Tekan Demonstran

Jakarta, korankompas – Muncul demonstrasi yang mengkritik pemerintah di Kuba, negara komunis tetangga Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Kuba dinilai merepresi demo tersebut, AS kini menjatuhkan sanksi untuk Kuba.
Dillansir AFP, Jumat (23/7/2021), AS menjatuhkan sanksi kepada Menteri Pertahanan dan pasukan khusus Kuba pada Kamis (22/7) waktu setempat. Kuba dianggap merepresi protes damai.
Kementerian Keuangan AS menyatakan Kantor Bagian Pengontrol Aset Asing telah membekukan aset Menteri Alvaro Lopez Miera dan Brigade Khusus Nasional (SNB), salah satu divisi dalam kementerian dalam negeri Kuba. Soalnya, pejabat dan pasukan khusus itu melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) selama protes-protes berlangsung mulai awal bulan ini.

Puaskan pasanganmu
Puaskan pasanganmu, minum ini!

“Ini cuma awalnya. Amerika Serikat akan melanjutkan sanksi individual untuk merespons operesi terhadap rakyat Kuba,” kata Presiden AS Joe Biden.
Sanksi dijatuhkan berdasarkan Magnitsky Act, atau Undang-Undang Akuntabilitas Hukum Sergei Magnitsky. Aturan awal ini mengamanatkan kepada Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan AS untuk melarang perjalanan dan membekukan aset individu yang telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia berat, juga korupsi.

Sanksi itu membekukan aset Lopez Miera dan SNB di AS, juga melarang warga negara AS dan penduduk AS untuk berhubungan finansial dengan Lopez Miera dan SNB.
Biden mengatakan pemerintahnya menargetkan Lopez Miera dan SNB, pasukan khusus dengan sebutan Baret Hitam. Biden juga mengecam penahanan masal dan pengadilan palsu untuk membungkam suara protes rakyat Kuba.

“Saat kami meminta pertanggungjawaban rezim Kuba, dukungan kami untuk rakyat Kuba tak tergoyahkan,” kata Biden.
Tanggapan Kuba

Kuba menanggapi sanksi itu sebagai fitnah dan mengatakan AS harus fokus terhadap represi dan kebrutalan aparat di negaranya sendiri.

“Saya menolak sanksi fitnah yang tak berdasar dari pemerintah AS,” kata Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodrigueqz lewat Twitter.
Soal demo

Demonstrasi di Kuba terjadi pada 11 dan 12 Juli. Ribuan warga Kuba memenuhi jalanan di 40 kota meneriakkan ‘kebebasan’ dan ‘lengserkan kediktatoran’, juga meneriakan, ‘Kami lapar!’. Satu orang tewas dan 100 orang ditangkap.

Kuba tengah dilanda krisis ekonomi terburuk. Kuba dinilai AS telah menyerang warga dan menangkap 100 demonstran. (uha)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed