oleh

Bangbayang Desa Digital Pertama di Kabupaten Brebes

Brebes, korankompas.com – Sebanyak 25 anak milenial Desa Bangbayang, mengikuti Pelatihan UMKM Digital Marketing di SMK Ma’arif NU 01 Desa Bangbayang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes, Rabu (24/11) lalu.

Kegiatan pelatihan ini, menghadirkan 2 orang narasumber di bidang bisnis online, Pujianto SE, Ketua Umum Asosiasi Pelaku Industri Kreatif Banyumas (ASPIKMAS) dan Uha Bahaudin, Owner Media Digital korankompas.com.

Dari kiri - Wawab Sofwan, Uha Bahaudin, Ahmad Faizin, Zainal Arifin dan Amin Mustaqim
Dari kiri – Wawab Sofwan, Uha Bahaudin, Ahmad Faizin, Zainal Arifin dan Amin Mustaqim

Sebagai Guest Star dalam pelatihan ini, panitia juga menghadirkan H. Heru Purnomo, ST, Owner PT Hernadi Jaya, yang juga mengawali gurita bisnisnya dari toko online di Bekasi. Dan kini omsetnya sudah milyaran setiap bulannya.

Acara pelatihan yang digagas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Pemerintah Desa Bangbayang ini, dibuka oleh Kepala Desa Bangbayang, Ahmad Faizin.

“Sudah sejak lama, kami sebagai Pemerintah Desa, ingin menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat, tapi saat itu, belum ketemu bentuknya mau seperti apa. Hari ini, berkat saran dari berbagai pihak, kami dapat menyelenggarakan acara ini. Terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu terselenggaranya ini, saya yakin acara ini akan bermanfaat” papar Ahmad Faizin, yang sudah sukses 7 tahun menjabat Kepala Desa.

Peserta pelatihan UMKM Digital Marketing Desa Bangbayang
Peserta pelatihan UMKM Digital Marketing Desa Bangbayang

Hadir pula, saat pembukaan acara pelatihan ini, Wawan Sofwan S.Ag, Ketua LPM, Zainal Arifin S.Ag Ketua BPD dan Drs. Amin Mustaqim, Kepala SMK Ma’arif NU 01 Bantarkawung Kabupaten Brebes, juga Saiful Bahri, S.Pd Ketua Karang Taruna Hegarmanah Bangbayang.

Sebagai pemilik tempat acara ini, Drs Amin Mustaqim juga menyambut baik kegiatan Pelatihan UMKM ini. Bahkan Kepala Sekolah SMK Ma’arif NU 01 Bantarkawung ini memberikan motivasi kepada audience.

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ”

“itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada´. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. QS Ali Imron 140” terang Kyai alumni IAIC Cipasung Tasikmalaya ini.

Ayat diatas memiliki pengertian, bahwa manusia itu, harus kreatif, mau berubah. Tambah Kyai Amin. Manusia akan ditempatkan dan berada pada posisi dimana posisi itu disediakan Allah SWT.

Manusia harus memberi manfaat yakni, pertama, senantiasa mengabdi kepada Rabbul Ka’bah ( Allah ), kedua, mau memberikan makan bagi yg lapar, ketiga, memberi rasa aman kepada orang dari rasa takut.

Dan jangan lupa, manusia itu anak sebuah zaman. Papar Kyai Amin yang juga alumni Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang.

Pelatihan Digital Marketing.

Sesi pertama, pelatihan untuk membina pelaku usaha di Desa Bangbayang ini diisi pemateri Pujianto SE.

Dalam awal paparannya, Chief Executive Officer (CEO) Kaos Ngapak ini menyampaikan materi Fundamental Of Digital Marketing.

“Hal paling utama dalam berbisnis, adalah mindset, pola pikir lita harus berubah dahulu. Karena dalam bisnis itu hanya ada dua capaian, sukses dan gagal. Bila sukses, anda akan untung. Tapi kalau anda gagal, anda akan rugi” jelas Pujianto, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto.

Lebih lanjut, Ketua Bidang OKK Hipmi Banyumas ini, menjelaskan, dalam bisnis, visi bisnis harus jelas, sebagai pondasi untuk membangun usaha ke depan. Bila tidak memiliki visi yang baik, usaha yang kita rintis, tidak akan pernah jalan dengan baik dan tumbuh.

Peserta serius membuat toko online di internet
Peserta serius membuat toko online di internet

Fokus pada satu Bisnis, lanjut Trainer Client beberapa instansi, bisnis bagi pemula tidak boleh macam macam dulu, satu dulu, fokus. Bila sudah establish bisnisnya, baru membangun bisnis yang lain.

Pembahasannya menarik, tersusun rinci dengan contoh contoh sederhana yang aplikatif, hingga membuat peserta tekun menyimak paparan fundamental bisnisnya hingga tak terasa waktu istirahat siang sudah tiba.

Tepat pukul 12.00 wib, panitia mempersilahkan peserta untuk istirahat, sholat Dhuhur dan makan siang.

Kemudian pada sesi kedua Pelatihan UMKM Desa Bangbayang ini, diisi oleh pemateri dari Uha Bahaudin, salah satu Pegiat Bisnis Online di jagat maya.

Materi yang disampaikan adalah materi teknis, yaitu Membangun Toko Online gratis menggunakan aplikasi Pantheon.io yang populer digunakan para pelaku bisnis online.

“Saya hanya mengajarkan bagaimana cara membuat toko online sebagai alat untuk jualan di internet, materinya sangat mudah dan banyak dipakai komunitas komunitas digital marketing dalam perang dagang di global market” jelas Uha Bahaudin yang juga asli Bangbayang.

Materi ini mengharuskan masing masing peserta menggunakan komputer yang sudah terkoneksi dengan internet. Sebab sistem pembelajaran ini, modulasinya lebih efektif langsung online.

Materi awal, membuat akun di aplikasi pantheon.io, selanjutnya membuat akun aplikasi toko online, wordpress. Kemudian, mensetting halaman, judul, gambar, deskripsi dan membuat tombol order sebagai teknik Call To Action, yaitu cara mengeksekusi calon pelanggan agar langsung terhubung kepada penjual.

Penggunaan aplikasi ini sengaja diberikan untuk peserta, karena aplikasi ini juga gratis dan bisa menggunakan wordpress untuk membangun halaman landing page.

Landing page nantinya digunakan sebagai toko online pada iklan yang dipasang di beberapa media sosial di internet.

Produk milik para pesertapun unik dan menarik, mereka pelaku bisnis di Desa Bangbayang selama ini, belum serius beriklan di Facebook dan Google.

Hampir semua peserta bisa mengikuti pembuatan toko online dengan baik, hanya beberapa yang tertinggal, itupun karena gangguan perangkat jaringan dan terkadang koneksi internet terputus. Namun tidak menjadi kendala serius, karena panitia juga sangat sigap dan standbye di lokasi.

Di tempat terpisah, Eko Teguh Priyanto Ketua HIPMI Kabupaten Brebes mengatakan, dirinya sangat mensupport adanya model pelatihan pelatihan bisnis seperti ini. HIPMI akan terus membantu peningkatan pemberdayaan masyarakat.

Yang menarik Isro Mi’roj, salah satu peserta Pelatihan UMKM ini. Pedagang aksesoris muslim dan NU ini awalnya, mengaku gaptek, tidak lancar menggunakan Personal Computer (PC), namun saat benar benar mulai mengikuti materi, ternyata lancar, bahkan paling cepat setiap menyelesaikan tahapan.

“Kakara mah asa hamageuteun tapi sue sue jadi betah” tulis Isro Mi’roj dalam grup whatsapp peserta pelatihan ini.
“Awalnya terasa kecewa, lama lama asyik juga pelatihan ini” maksud Isro, edegan. (uha)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed