Jakarta korankompas.com – Budayawan Sudjiwo Tedjo ikut menyoroti vaksinasi gotong royong berbayar yang disediakan oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk masyarakat dengan harga Rp879.140.
Sudjiwo Tedjo menilai vaksinasi Covid-19 berbayar bukan hanya mengingkari asas kepatutan di tengah situasi pandemi.
Menurutnya, vaksinasi berbayar juga mengingkari asas kesenasiban, asas utama untuk membangun jiwa bersatu menghadapi pageblug mayangkoro seperti diajarkan leluhur.
Dalam akun Twitternya, @sudjiwotedjo mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar vaksinasi Covid-19 berbayar itu dihentikan.
“Pak @jokowi, dengan hormat, saya usul agar vaksinasi berbayar ini distop. Ini bukan saja mengingkari asas kepatutan di tengah situasi pandemi,” tulis Sudjiwo Tedjo, Senin, 12 Juli 2021.
“Tapi juga asas kesenasiban, asas utama utk membangun jiwa bersatu menghadapi pageblug mayangkoro seperti diajarkan leluhur,” katanya sambil membagikan pemberitaan yang menyebutkan Kementerian Kesehatan menetapkan harga vaksin Covid-19.
Sebelumnya, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan saat ini waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu, karena pertambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.
PT Kimia Farma menetapkan harga vaksin gotong royong yakni terdiri dari harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis, dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosisnya.
Jika setiap individu memerlukan dua dosis vaksin, maka mereka perlu menyiapkan Rp643.320 untuk dua dosis vaksin dan Rp235.820 untuk pelayanan vaksinasi.
Layanan vaksinasi berbayar ini baru tersedia di 8 klinik Kimia Farma yang tersebar di Jawa dan Bali. (pr/uha)
Komentar