Bekasi korankompas.com – Apakah anda pernah dengar kabupaten penghasil jamu tradisional atau herbal?. Ya, salah satunya Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah.
Sejak jaman awal kemerdekaan, warga di Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap sudah memulai pembuatan jamu tradisional.
Dalam perkembangannya hingga sekarang, industri jamu di Kabupaten Cilacap menyebar hingga ke wilayah Banyumas.
“Kakek nenek saya di Jatilawang tahun 60 an, dulu sudah meracik dan jualan jamu” tutur Kardiman, mengawali kisah perjalanan usaha jamu atau pabrik herbalnya.
“Resepnya, turun ke ibu dan bapak saya, ilmu itu, digunakan meracik jamu herbal ini” lanjutnya.
Kardiman adalah warga Cikiwul, Bantargebang Kota Bekasi. Pria 50 tahun ini kelahiran Banyumas. Saat ditemui wartawan media ini, Kardiman terlihat masih mengawasi kegiatan produksi di bagian belakang tempat tinggalnya.
Pandemic Covid, ternyata membawa berkah bagi usahanya. Sejak setahun lalu, saat wabah covid ini menyebar, para ahli kesehatan menganjurkan warga masyarakat untuk menjaga imunitas atau kekebalan tubuh. Yang murah dan sangat berkhasiat adalah minuman dari bahan jahe merah.
Tumbu ketemu tutup, pikir Kardiman, bahagia.
Maksudnya, ini saat tepat, ketika masyarakat dihimbau untuk mengkonsumsi jahe, Kardiman sudah berpengalaman mengolah jahe merah.

“Kalau hasil pengolahan jahe merah diekstrak jadi minuman instan, semua sama, jadi minuman cepat saji” terang Kardiman yang kini jumlah pegawainya memenuhi home industrinya.
“Terus terang, saya tidak melakukan promosi sejak dulu, saya hanya produksi sesuai resep turun temurun, itu saja, dan Alhamdulillah penikmat jahe merah ini, makin hari makin banyak” terang Kardiman lagi.
Kardiman, memang sosok pengusaha yang ulet, dia selalu mencoba mencicipi, bila ada laporan dari para pedagangnya bahwa ada jahe merk baru. Dia beli, lalu diteliti kandungannya, dan dia faham kualitas dagangan sejenis itu.
“Bismillah, Insha Alloh, resep kami masih terbaik” tegas Kardiman.
Apa yang membuat yakin pria yang baru saja menikahkan putra keduanya itu.
Minuman herbal jahe merah itu, kata Kardiman. Terdiri dari campuran jahe merah yang digiling, diperas, lalu diekstrak, lanjutnya. Semua sama.
Tapi yang membuat rasa herbal jahe merah produk saya spesial adalah ramuan resep rahasia dari orang tua saya, paparnya.
Dicampur madu, gulanya digongso, dicampur dipanaskan, baru dikasih resep rahasia berupa campuran rempah rempah jawa warisan leluhur.
“Ini yang membuat jahe merah instan saya, bertahan 10 tahun lebih dicintai penikmat minuman segar” papar Kardiman, sambil merapatkan telapak tangannya menyembah depan dada.
Sebelum pandemi, paling banyak 50 kg saya menggiling. Sekarang 200 Kg, kadang lebih, terang Kardiman sambil menunjukan tumpukan karung jahe mentah di gudang samping rumahnya.
Sebagai informasi, harga bubuk jahe merah di toko toko online di internet, harganya bisa mencapai Rp. 119 ribu per kilo gram.
Sementara, Kardiman hanya menjual Rp. 40 ribu per kilo gramnya.
“Ya, monggo, kalau mau bantu menjual, klik aja no ini 081317005556 untuk menghubungi saya” tutup Bos Herbal Jahe, Kardiman. (penulis, uha)
Komentar