Brebes, korankompas.com – Puncak keberhasilan hidup manusia, bukanlah diukur dari seberapa banyaknya harta yang ia miliki, atau seberapa tinggi jabatan yang ia raih dalam hidupnya di dunia.
Tapi, sukses dalam hidup manusia di dunia itu adalah seberapa banyak dirinya bisa bermanfaat berbuat baik bagi sesama manusia.
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” ujar Sobarudin, Ketua Jingo mengutip QS. Al-Isra – 17: 7.
Bahkan, Rosululloh SAW pernah bersabda, lanjut Sobarudin, bahwa sebaik – baik manusia, adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Selasa (21/12) bertempat di Peky Tenis Meja (PTM) Center Desa Bangbayang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes Jawa Tengah.
Berlangsung silaturahmi dan diskusi antara unsur pimpinan Jingo dan Pemred media online korankompas.com.
Sobarudin, Tairis, Apul, Wawan Irawan alias Sarben dan satu anggota hadir diskusi dengan Uha Bahaudin.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni-murninya).”
Ayat At Tahrim 8 inilah yang menyadarkan mereka yang tergabung dalam komunitas dakwah dan pengajian Ngaji Ngopi (Jingo).
Menurut Taisir, salah satu pegiat dakwah Jingo, hampir semua anggotanya yang bergabung ke dalam komunitas pengajian ini memiliki latar belakang yang sama.
Mereka ingin hijrah dari cara hidup kelam masuk menjadi pribadi muslim yang kaffah, yang sebenar benarnya.
“Biarlah masa lalu hidup saya hitam kelam. Tapi sekarang tobat, semoga mati nanti putih” ucap Sarben tegas.
Maksudnya, dahulu Sarben hidupnya, saat muda penuh dosa, namun kini ia sudah tobat, dan ia berharap nanti bila mati, dalam keadaan sudah bertaubat.
Alasan lain banyak nya anggota yang tergabung dalam Jingo adalah ingin mengikuti kegiatan yang bermanfaat daripada hanya nongkrong di warung, begadang di pos ronda atau hura hura di tempat hiburan.
“Sudah dua tahun kami memiliki jadwal pengajian dengan materi akidah, fiqih juga akhlak” terang Sobarudin.
Kyai Inda DR Pengasuh Pondok Pesantren Manarotul Huda sebagai Da’i yang membimbing pengajian Jingo setiap malam Senin.
Sedang Kyai Dede Q yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah memberikan materi pengajian setiap malam Kamis.
Tidak hanya Sarben, menurut Taisir ada juga Holis, anggota Jingo ini, masa mudanya juga malang melintang dengan kehidupan jalanan, bahkan terjebak dalam dunia klenik.
“Kini Holis tekun beribadah dan dia mengaku hidupnya lebih tenang setelah bergabung dengan Jingo” papar Taisir.
“Kami berharap kepada generasi muda, jangan meniru perilaku kami dahulu, sebab bisa merusak agama dan masa depan” kata Sobarudin.
Sebagai pengurus jama’ah, dirinya dan segenap anggota akan menyusun kegiatan dakwah kepada masyarakat yang belum hijrah dari kemaksiatan dan kemungkaran.
Diantaranya kegiatan dakwah keliling Jajah Desa, melakukan pertemuan pertemuan, seminar seminar dengan komunitas masyarakat lainnya, menyampaikan visi dan misi Jingo.
Selain itu, akan menggelar kegiatan kegiatan hari besar Islam berbentuk pengajian dan kegiatan sosial.
Yang menarik, kata Sobarudin, ditengah perubahan ekonomi dunia, pihaknya juga akan menggelar pelatihan bisnis online untuk memberdayakan ekonomi jama’ah khususnya dan masyarakat pada umumnya.
“Saya berharap, anggota Jingo tetap istiqamah mengutamakan ibadah dan silaturahim” tutup Sobarudin. (uha).
Komentar