Depok, korankompas.com – Musim belajar santri Primago putra, berakhir Rabu (13/4) sore.
Seluruh santri akan berlibur hingga 5 Mei 2022.
Oleh karena nya, Rabu (13/4) ini sejumlah orang tua wali santri berdatangan untuk menjemput putra putranya di Primago Depok.
Sebelum membawa putra putranya, walimurid menerima rapot nilai hasil ujian dan ijasah.
Tepat pukul 16.00 wib diadakan acara perpisahan dengan Thema Primago Art Show 2022.
Acara ini, menurut Ustadz Awaluddin Faj, Pendiri Primago, doa orang tua adalah perisai kesuksesan anak, mohon dampingi terus dengan doa-doa terbaik ayah bunda.
Alhamdulillah, kegiatan ini bagian dari proses pendidikan, mendidik dengan keterbatasan, tapi tidak mengurangi totalitas dalam mendidik santri-santri pesantren modern primago.
“Mereka adalah Thoifatun Fiddin, yang kelak sepulang dari pesantren pulang ke tanah kelahirannya, mengajarkan ilmu agama yang didapat selama di pesantren, menjadi generasi Mundirul Qoum dan perekat ummat insyaallah. Amiiiin Allahumma Amiiiin”. ucap Awaludin.
Acara diawali dengan penampilan Nasyid oleh Trio vokalis, lalu paduan suara oleh grup Koor Primago.
Berikutnya tiga santri membaca cerita gabungan bergantian yang dikombinasikan terputus ditiap tengah paragraf, dan ketiganya beda cerita, sehingga terdengar tidak nyambung, tapi membuat gelak tawa walisantri.
Lalu Dilanjutkan dengan penampilan aksi heroik Regu Pramuka Primago.
Acara terus beranjut dengan tampilnya grup tarian diiringi lagu pop, penonton pun sorak sorai, karena banyak yang lucu goyangannya.
Dilanjutkan penampilan pantomim yang menggambarkan peperangan pasukan Sudirman melawan Belanda untuk berjuang mengibarkan bendera merah putih.
Selanjutnya akrobat menampilkan para pendekar primago.
Aksi tendangan maut sempat membuat ketakutan salah satu santri pemegang kertas.
Mereka beraksi layaknya pendekar kerajaan Majapahit.
Penonton tepuk tangan ramai.
Selanjutnya puisi oleh dua santri tentang ayah ibu.
Puisi ini berangkai dengan lagu sendu tentang ibu.
Walimurid terlihat hanyut perasaannya terbawa lantunan kata dalam puisi Dan lagu.
Yang mengejutkan, disaat semua walimurid baper oleh lantunan dan puisi.
Tiba tiba anak anak santri spontan memeluk masing masing orang tuanya dari belakang dengan erat.
Meledaklah tangisan semua walimurid.
Hingga tak terasa meneteskan air mata.
Haru biru suasana sore itu jelang buka puasa.
Sutradara acara ini memang sukses mengacak acak suasana bathin orang tua.
Acara pun berakhir dan ditutup oleh nasihat Ustadz Awaluddin Faj, dengan mengisahkan perjuangan seorang ibu mengantarkan anaknya ke pintu – pintu kesuksesan.
Perlu disadari, kata Ustadz Awaludin, bahwa saat ini kita bisa seperti ini, itupun karena doa-doa ibu kita.
Ustadz Awal menitipkan kepada para santri yang ingin pulang, untuk terus Istiqomah dengan identitas kesantriannya.
“Jaga sholatnya ya, jaga bacaan Al-Qur’an nya, Jaga adab dan akhlaq nya, jaga tutur katanya, jangan jadi tamu dirumah sendiri” pesan Ustadz kelahiran Probolinggo Jawa Timur.
Warnailah rumah kalian, lanjut Ustadz Awaludin, dengan sholatmu dan bacaan Al-Qur’anmu, dan sekali lagi, terus Istiqomah dalam kebaikan.
Diakhir sambutannya, Ustad Awal mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan walisantri, sehingga primago menjadi tempat berlabuh dalam pendidikan anak dari ayah dan bunda, mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan dalam mendidik, dan mohon doanya semua tahun depan, Pesantren Modern Primago dimampukan oleh Allah untuk pembebasan lahan pesantren, mohon doa dan support nya selalu.
Ustadz Awaludin Faz juga berpesan kepada seluruh walisantri yang hadir “Anak ayah dan bunda kami kembalikan ke ayah dan bunda, ingatkan kalau mereka lalai dalam sholatnya, lalai dalam baca Al-Qur’annya, tegur dan ingatkan selalu, semoga mereka bisa Istiqomah dalam kebaikan. Amiiiiin” tutup Ustadz Awaludin Faz. (Uha).
Komentar