Bogor, korankompas.com – Inspirasi bahwa Rosulullah Saw sebagai seorang pebisnis ulung, digelorakan kepada puluhan santri Pondok Pesantren Modern Arridho Sentul oleh Ustadz Awaluddin Faz, M.Pdi, salah satu Pengurus Forum Bisnis (Forbis) IKPM Gontor, Kamis (14/4) di Aula Pondok Pesantren Modern Arridho jalan Parung Aleng, RT 003 RW 003 Desa Cikeas Sukaraja Bogor.
Kegiatan ini merupakan pembekalan intensif bagi siswa akhir kelas 6, sebelum mereka lulus menjadi alumni pesantren. Beragam materi pembekalan diberikan mulai dari bagaimana nanti kiprah alumni di masyarakat, cara pengurusan jenazah, tentang perguruan tinggi, cara mendapatkan beasiswa keluar negeri dan materi bisnis dan kewirausahaan.
Pemateri Bisnis dan Wirausaha adalah Ustadz Awaluddin Faj, M.Pdi, alumni Gontor 2006 ini, selain sebagai enterpreneur, trainer dan motivator beliau juga pengurus Forum Bisnis (Forbis) IKPM Gontor.
Santri Arridho termasuk kaum milenial, kelompok usia milenial di Indonesia saat ini ada sekitar 35% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlahnya yang banyak ini, pada masa mendatang adalah mereka yang akan memegang jabatan dan para pebisnis negeri berpenduduk 270 juta jiwa.
Dari 30 ribuan pondok pesantren yang ada di Indonesia, Pondok Pesantren Modern Arridho Sentul ini konsisten menggelar acara pembekalan akhir bagi santri santrinya yang akan lulus, mengakhiri pendidikannya.
“Santri harus memiliki mental pengusaha, mindset enterpreuneur. Ada 4 langkah penting dalam memulai usaha. Pertama, Mengenali peluang usaha. Kedua, optimalkan potensi diri. Ketiga, fokus dalam bidang usaha dan keempat, berani memulai” papar Ustadz Awaluddin Faz yang juga pendiri Pondok Pesantren Modern Primago.
Setiap santri, lanjut Ustadz Awal, punya peluang untuk menjadi pengusaha. Dengan segudang pengalaman, saat belajar di pesantren, segala potensi diri santri bisa dikembangkan ke dunia usaha.
Misalnya, membangun lembaga pendidikan, bisa bimbingan belajar, bimbingan mengaji, menjadi panitia studi tour, bisa juga bikin Agent Tour and Travel edukasi sekolah, semua ekstra kulikuler yang di ikuti dan dipelajari saat di pesantren, bisa menjadi peluang untuk membuka jasa instruktur ekstrakurikuler sekolah. Ungkap ustadz Awaluddin Faj.
Suasana pembekalan terlihat makin tertarik diikuti oleh puluhan santri, terbukti peserta makin tekun menyimak materi Ustadz Awaluddin Faz.
“Mengenali potensi diri itu penting, walaupun jarang kita temukan bisnis yang orisinil, melainkan semuanya hanya ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi), selanjutnya, Passion menjadi jurus sukses dalam membangun bisnis. Banyak orang yang berhasil karena hobi. Jadi, temukan apa yang menjadi minatmu, kesukaanmu, lalu pikirkan bagaimana hobimu bisa memberikanmu penghasilan,” ujar Ustadz Awal yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Primago Indonesia ini.
Ustadz kelahiran Probolinggo ini berpesan, bahwa dunia kewirausahaan adalah dunia yang penuh ketidakpastian, sedangkan informasi yang dimiliki oleh para pemula usaha, amatlah terbatas.
Oleh sebab itu, seorang wirausahawan, perlu untuk meyakinkan diri sendiri dan berani mengambil risiko.
Learning by doing adalah sebuah keniscayaan. Berani salah itu bagus, dari situ kemudian seseorang akan mempelajari sesuatu yang baru dan menemukan jalan keluar.
“Yang terpenting dari itu semua adalah action, action dan action, Mulailah dari yang kecil-kecil terlebih dahulu. Banyak usaha yang dimulai dari hal-hal remeh temeh. Tapi berkat ketekunan, sungguh-sunguh, serta diimbangi dengan ketakwaan kepada Allah Swt, ini yang membuat sukses usaha seorang santri. Ingat, jangan lupakan identitas santrimu, kalau kita tidak bisa dan tidak mampu membangun mimpi kita sendiri, maka siap-siaplah kita akan dipekerjakan orang lain untuk membangun mimpi mereka,” tutup Ustadz Awaluddin Faz, yang sedang menyelesaikan Program Doktoral di Universitas Ibnu Khaldun Bogor ini.
Silahkan bagi pengelola pesantren maupun lembaga lainnya, bila berminat untuk mengadakan kegiatan workshop bisnis dan wirausaha, bisa langsung hubungi ustadz Awaluddin Faj, M.Pd.I di Primago Depok atau hubungi HP/WA 0878.8998.3338. (uha)
Komentar